[Galau Jurusan] Ketika Allah Berkehendak Lain
“Manusia boleh berencana akan hidupnya. Tapi semua itu tidak ada
artinya jika Allah berkehendak lain”
Mungkin
quotes diatas sangat tepat menggambarkan apa yang saya alami sekarang.
Kegalauan akan jurusan kuliah akhirnya dijawabNya sudah. Ternyata apa yang saya
pilih antara jurusan Teknik Informatika atau Ilmu Komunikasi seperti yang saya
cerita sebelumnya tidak direstui oleh Allah swt. Tak pernah terbayangkan saya
akan akan masuk didisiplin ilmu lain yang ‘cukup jauh’ dari jurusan SMK saya. Yaitu
jurusan Manajemen.
Hehe mungkin inilah
jalan terbaik yang dipilihkan Allah buat hambanya ini. Saya yakin pilihan yang saya
anggap baik buat diri saya belum tentu baik di mata Allah. Begitu pula
sebaliknya
pilihan yang saya anggap buruk mungkin baik di mata Allah. Itulah keterbatasan kita sebagai manusia. Kita harus sadar bahwa memang semua jalan hidup kita sudah ditentukan oleh sang Maha Pengatur. Dengan menyadari hal itu, kita lebih ikhlas dan tenang menjalani hidup ini. (Halah udah kayak ustadz aja ngomongnya, hehehe..)
pilihan yang saya anggap buruk mungkin baik di mata Allah. Itulah keterbatasan kita sebagai manusia. Kita harus sadar bahwa memang semua jalan hidup kita sudah ditentukan oleh sang Maha Pengatur. Dengan menyadari hal itu, kita lebih ikhlas dan tenang menjalani hidup ini. (Halah udah kayak ustadz aja ngomongnya, hehehe..)
Dan saya begitu
bersyukur kepada Allah diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi
karena diluar sana banyak temen-temen yang pengen kuliah tapi terkendala biaya.
Saya gak bakal menyesal
atau mengeluh lagi kenapa saya gak masuk dijurusan yang saya rencanakan
sebelumnya. Lagipula jurusan ini menurut saya cukup bagus. Banyak prospek in
the future. Tergantung dari orangnya bagaimana menyikapi. Saya melihat sekarang
orang-orang bangga kalau memakai almamater universitas-universitas ternama. Kalau
dulu universitas punya nama besar karena mahasiswanya, sekarang mahasiswanya
yang punya nama besar karena universitasnya.
Di akhir curhatan ini,
saya berharap semoga kita, para mahasiswa, para agent of change (ecieee....)
bisa berhasil dengan study kita masing-masing. Fokus lah ke kuliah terlebih
dahulu. Kasian orang tua kita kalau harus menanggung biaya terlalu lama. Buat
mereka bangga dengan toga di kepala kita nantinya :) Oke jenderal ? ;)
Aih saya paling suka kata-kata "sekarang mahasiswanya yg punya nama besar krna universitasnya", percuma jdi mahasiswa di univ ternama kalo mentoknya jadi mahasiswa abadi :p
BalasHapusGood post mas!
hehe makasih mba aulia :)
BalasHapus