Backpackeran (katanya) to Jogjakarta (Part 1)
Akhirnya masa liburan itu datang juga.
Libur setelah beres Ujian Akhir Semester yang memeras otak. Walaupun lagi-lagi
belum bisa pulang -_-, saya bisa melepas penat dengan liburan kekota lain, dan
kota itu adalah : JOGJAKARTA! Daerah Istimewa yang kaya akan budaya. Selama 3
hari saya dan 7 orang teman berada disana dengan konsep liburan yang berbeda, backpackeran.
Kenapa backpackeran? Karena inilah konsep liburan paling murah haha. Dasar.
Sebenarnya niat dari awal pengen sendiri
kejogja, bukan niat liburan sebenarnya, ada urusan yang harus diselesaikan
disana (ciee...) Tapi kebetulan teman teman juga pada pengen liburan dan
jadilah kami ber-delapan backpackeran kesana..
Plan pun dibuat semurah mungkin, gak ada
penginapan, gak ada kendaraan. Walaupun akhirnya sewa mobil rental juga buat
kepantai. Wahaha...
Hari itu hari jumat, selesai sholat
subuh, kami berangkat ke stasiun kereta api rancaekek. Jujur saya agak
deg-degan karena inilah pertama kalinya mencoba naik kereta api. Agak katrok
memang :D. Dan ternyata suasana dalam kereta itu tidak seburuk yang saya
bayangkan. Penumpang diberi tempat duduk yang nyaman walaupun agak sempit.
Sepanjang perjalanan dikereta, banyak pedagang yang bolak-balik, kalau
dihitung2 hampir 300an kali mereka mondar mandir menawarkan dagangannya. Mereka
menjual berbagai macam jenis jualan. Dan harganya murah. Bahkan, ada ibu2 yang
jual nasi ayam dengan harga goceng, entah itu pake ayam apaan. Haha
Dikereta... |
Beres sholat dan istirahat, perjalanan
pun dilanjutkan, ke suatu tempat yang mungkin temen2 sudah pada tau, tempat
wajib dikunjungi kalau lagi berada di Jogja. Yap, MALIOBORO! Jalan yang tidak
pernah sepi dan penuh dengan cerita sejarah. Disana begitu banyak toko,
restaurant yang unik, delman, becak dan kaki lima yang menjual nasi gudeg.
Angkotnya mana ya? :D |
Perjalanan kaki pun dilanjutkan, tak
sengaja kami sampai disuatu pasar malam yang begitu ramai, kalau tidak salah
nama pasar malamnya, PASAR MALAM SEKATEN. Sepertinya ini bukan pasar malam
biasa. Ada pertunjukan ketoprak juga, dan setelah diselidiki, ternyata Jogja
sedang melaksanakan agenda rutin setiap tahun untuk memperingati Maulid Nabi
Muhammad SAW. Pasar Malam Perayaan Sekaten. Haha this is called : LUCKY.
Berlibur disaat jogja sedang dalam perayaan hari besarnya. Hoho *ketawalicik
Disini banyak stan orang berjualan, juga
banyak wahana permainan khas pasar malam seperti komedi putar, rumah hantu, kora-kora,
dan wahana geje : gelombang cinta. Permainan tanpa mesin, kita cukup duduk di
kursi besi yang berbentuk lingkaran kemudian diputar naik-turun oleh beberapa
pemuda hebat yang melakukan aksi salto dan bergelantungan di lingkaran besi
ini. Cukup geje dan memusingkan. Hehehe..
Seperti orang buta -__- |
Alun-alun kidul adalah sebuah lapangan
yang ditengahnya tumbuh 2 pohon beringin. Disini ada mitos yang ‘katanya’ jika
kita bisa berjalan lurus melewati 2 pohon beringin yang tumbuh ditengah
lapangan itu, dengan mata tertutup, berarti hati kita lurus dan bersih. Si opay
yang pertama kali ingin mencoba mitos itu. Dengan mata yang ditutup dengan
slayer dan ditemani hujan, dia berjalan
perlahan ke arah pohon beringin itu, awalnya lurus, sayangnya saat mendekati
pohonnya, jalannya malah serong kekanan dan hampir menabrak pohon beringin itu.
Hahaha maaf bro, berarti lu belum bersih bener hatinya :p
Mitos ini begitu terkenal, setiap hari,
setiap malam selalu ada saja orang yang mencobanya. Kalau saya sendiri belum
begitu percaya :)
Dan perjalanan malam itu berakhir
disebuah masjid tidak jauh dari alun-alun kidul. Kami tidur tanpa beralaskan
apapun, ditambah malam itu hujan turun cukup deras. Kebayang kan dinginnya
kayak gimana? Hehe
Sekian dulu cerita hari pertama di kota
Jogja, masih ada 2 hari yang tak kalah serunya yang mungkin akan saya tulis di
part 2. Dahh..
*foto2nya nyusul :)
[Bersambung..]
Komentar
Posting Komentar