Warung Lamongan Sang Penguji Kesabaran
Anda belum bisa dikatakan orang
yang sabar jika belum menguji nya dengan mencoba memesan makan di warung
lamongan depan kampus IKOPIN Jatinangor mulai jam 7-9 malam! *lagiemosi -__-
Fenomena Lamongan -__- |
Di jam-jam inilah kesabaran
kita benar2 diuji sama mas2 tukang lamongan ini. Saran saya, kalau anda benar2
lapar dan tidak bisa menunggu lagi, lebih baik jangan mencoba untuk makan
disini dan carilah warung makan yang cepat menyajikan makanan.
Menurut penelitian saya yang
sudah sering makan disini, pesanan kita paling cepat tersaji dalam waktu 30
menit! Lamaaaa.. keburu hilang kan laparnya -.,-
Dan disaat anda menunggu tersebut
(kalau kata saya disinilah moment menyebalkan) akan muncul prasangka2 negatif
dalam pikiran kita seperti, “wah orang ini baru datang tapi kok pesanan dia udah jadi?!”, “Mas kok
punya saya belum digoreng juga ya?”, “aduh jangan-jangan mas nya lupa pesanan
saya”, dan berbagai kecamuk pikiran yang
akan menambah lapar anda. Haha *curhat
Makanya saya memberi nama
lamongan ini sebagai lamongan sang penguji kesabaran. Hahaha..
Eitss.. tapi meskipun begitu,
konsumen dari warung lamongan ini masih tetap banyak bahkan terus bertambah. Konsumen
nya berasal dari hampir seluruh belahan dunia, ada dari Indonesia, Malaysia,
Singapura, India bahkan ada dari Nigeria. Ya, mereka adalah mahasiswa2
internasional nya Unpad. Kalau dari IKOPIN konsumennya ya dari sabang sampai
merauke. Heeeeebaaaaaaaat lah lamongan!!
Yang membuat orang ketagihan
untuk terus mencoba dan rela menunggu adalah: Rasa sambal dan kol goreng nya
yang berbeda. Dari segi harga juga lamongan ini sangat murah. Kalau dilihat dari proses memasaknya, lamongan
menggoreng menggunakan minyak bekas dan disitulah letak kenikmatannya. Walaupun
sebenarnya dapat merusak kesehatan. Tapi sepertinya orang2 yang sudah kena addicted
of lamongan sepertinya acuh tak acuh dengan ancaman kesehatan itu.
Ok sudahlah, semakin jauh malah
seperti mempromosikan si lamongan ini. Satu pesan saya untuk teman2 yang belum
coba makan di lamongan, mending segera coba sebelum makanan asli indonesia ini
punah. Dan buat teman2 yang sudah jatuh cinta sama lamongan, tetap sabar dan
perhatikan kesehatannya. Satu quotes dari saya –yang baru saja menyantap
suguhan pecel telor, tahu dan tempe nya lamongan (haha) :
Selambat-lambatnya lamongan itu masak, tapi akhirnya akan datang jugaa...
Semoga quotes diatas bisa
membantu memotivasi teman2 untuk sabar menunggu pesanannya. Haha *semakinngaco
:D
Karena aa lamongannya udah kenal sama aku, jadi pesenan aku selalu di duluin hahahaha
BalasHapusHahaha curaaaang -__- . tapi sekarang si lamongan nya bisa delivery loh haha
Hapus