Konsultasi Regional Sulteng
This is the
first post of 2014. Alhamdulillah, diawal tahun ini saya berkesempatan untuk
pulang lebih awal ke kampung halaman. Bukan untuk liburan, ada kegiatan yang
harus dilaksanakan disana. Kegiatan Konsultasi Regional namanya. #KRSulteng
merupakan salah satu rangkaian kegiatan Parlemen Muda Indonesia dimana dalam
kegiatan ini pemuda berumur 15-24 dikumpulkan dari berbagai kampus, organisasi
dan Instansi di Sulteng untuk berdiskusi bersama, memetakan isu-isu krusial
yang terjadi di Sulteng . Di forum diskusi ini, pemuda dapat menyuarakan aspirasinya
mengenai 5 isu besar yang diangkat. Dan alhamdulillah acara #KRSulteng tanggal
9 Januari kemarin berjalan dengan baik.
Tentunya
perjalanan menuju Konsultasi Regional kemarin tidak mudah, banyak tantangan yang dihadapi teman-teman
Tim KR dan fasilitator untuk memastikan acara ini berjalan dengan lancar. Ban
mobil yang bocor ketika akan mengantarkan undangan, toko spanduk yang sangat jarang
buka, sampai sempat nabrak mobil orang, benar-benar menguras energi dan emosi.
Belum lagi, kegiatan diskusi seperti ini sangat tidak populer disini. Beda jika
ada konser artis ibukota atau ada dero bersama (*dero adalah tarian tradisional
asli Sulteng) tidak ada publikasi pun pasti banyak yang datang.
#KRSulteng
yang awalnya dijadwalkan akan dilaksanakan tanggal 6 Januari, terpaksa kami tunda
karena berbagai pertimbangan. Konsep diskusi yang semula tidak menghadirkan
pemateri, kami ubah menjadi ada pemateri di setiap tema. Untungnya, dosen-dosen
di Unismuh –tempat kami mengadakan kegiatan ini dengan senang hati bersedia
memberikan pengantar untuk setiap tema.
Pada saat
hari H, hambatan demi hambatan datang seolah ingin mematahkan semangat
kami. Tempat, konsumsi, dan segala
peralatan untuk diskusi sudah kami siapkan, hanya tinggal menunggu para peserta
datang. Sayangnya, hari itu kota Palu sedang didera Hujan yang cukup deras!
Padahal dihari-hari kemarin panas matahari begitu menyengat. Alhasil, peserta
yang datang siang itu hanya sedikit sekali -___- alasannya cuma satu : mereka
tidak bisa kemana-mana karena terjebak hujan. Keputusan harus segera dibuat.
Kita tidak bisa menyalahkan hujan. Akhirnya kami menunda kegiatan sampai
sehabis ashar, tapi apa daya, walaupun hujan yang turun sudah tidak begitu
deras lagi, sampai sore peserta masih belum datang.
Dan pada
akhirnya acaranya dimulai selesai sholat isya, kurang lebih sekitar setengah 8
malam. Melenceng hampir 7 jam dari waktu yang sebenarnya (--“). Poin demi poin dalam timeline berjalan dengan
lancar. Peserta juga kelihatan lebih santai berdiskusi dalam setiap tema.
Sampai-sampai tidak terasa sudah sampai jam 11 lebih. Terakhir, tema pilihan
mengenai konflik perbatasan membuat teman-teman dalam ruangan terlihat
antusias, apalagi ketika diantara mereka ada salah satu korban dalam konflik di
Nunu beberapa waktu lalu.
#KRSulteng |
Dan finally malam
itu terpilih 2 isu krusial yang mereka anggap urgent untuk segera dilakukan
perubahan di Sulteng : (1) Pendidikan dan Pemberdayaan Pemuda dan (2)
Keberlanjutan Lingkungan dan Ekologi. Dari kegiatan ini saya banyak belajar dari
peserta diskusi, tentang wawasan mereka yang luas, bahwa teman-teman disini juga
punya wawasan yang tidak kalah dengan mahasiswa kota besar. Semangat perubahan untuk
daerahnya patut dicontoh.
Terimakasih
yang sebesar-besarnya untuk semua pihak yang terlibat menyukseskan kegiatan
ini, teman-teman dari BEM FH Unismuh, amar, dayat, bang jack dan jajarannya atas
semua fasilitas dan bantuannya, Tim KR dan fasilitator yang luar biasa :
teguh, ical, mail, tuti, dd, riri, dkk untuk pengorbanan tenaga, waktu dan
pikirannya, dan semua peserta KR Sulteng atas kesediaan waktunya untuk brainstorming bersama, atas ide-ide dan
solusi2 nya yang keren. Pasti kalian adalah pemuda2 pilihan yang rela
mengorbankan waktu santai malamnya untuk datang dan memikirkan solusi atas masalah2
daerah! Apresiasi yang sebesar-besarnya untuk teman-teman semua. Salam
perubahan!
Thanks bro! |
Komentar
Posting Komentar