Disini, di Rumah Perubahan
Setelah
melaksanakan Konsultasi Regional di provinsi masing-masing, APM sebagai
perwakilan pemuda di daerahnya didatangkan ke Jakarta (tepatnya di Bekasi)
untuk melaksanakan Sidang Majelis Pemuda selama 3 hari. Duduk bersama membahas dua
isu: Akses Pendidikan Berkualitas dan Keberlanjutan Lingkungan & Ekologi dimana kedua isu ini terpilih
sebagai isu yang dianggap urgent oleh
pemuda peserta KR di seluruh provinsi di Indonesia.
Rumah Perubahan |
Di
Majelis Pemuda ini 34 APM mendiskusikan secara langsung mengenai dua isu
tersebut. Bukan cuma sekedar berdiskusi dan berdebat, tetapi ada sesuatu yang
harus diselesaikan: Sebuah deklarasi pemuda yang kemudian menjadi bahan untuk
advokasi/public hearing di
masing-masing provinsi.
Sebelum
sidang majelis di laksanakan, ada treatment khusus yang diberikan yaitu rangkaian sesi capacity
building. Tidak tanggung-tanggung, ada lima sesi dalam pembangunan
kapasitas ini. Dimulai dari sesi Reasoning oleh Pak Yanuar Nugroho dan Natasha
Ardiani dari UKP 4, Pemetaan Isu dari M Iman Usman (Mantan Presiden IFL), Strategi Advokasi oleh Mas Maskur Hasan dan Public Speaking yang dibawakan Rory Ashari. Ada juga materi
‘How to make Advocacy Works’ oleh kak Andika. Satu ‘sesi bonus’ yang tidak
kalah berisi dari sesi capacity building lainnya, dimana founder Rumah
Perubahan yaitu Prof. Rhenald Kasali
sharing bagaimana pandangannya melihat kondisi perekonomian saat ini ikut yang mempengaruhi dunia perpolitikan di Indonesia. Bagaimana pentingnya idealisme pemuda dan tips dan trik ketika akan
mengadvokasi ke Pemerintah. Luar biasa pak Prof! :)
Prof Rhenald Kasali saat sharing dengan APM |
Oh
iya sampai lupa, sehari sebelum sesi pembangunan kapasitas ada kegiatan Temu
Pemimpin di The Cone Fx Sudirman Jakarta yang menghadirkan para pemimpin di bidangnya
dengan gebrakannya masing-masing. Saya yakin semua peserta yang hadir diacara
ini terinspirasi oleh setidaknya satu tokoh pembicara. Dijamin bro! Apalagi ada ibu Tri Mumpuni salah satu tokoh Ekonomi Kerakyatan dan Gamal Albinsaid yang baru-baru ini mendapat penghargaan bergengsi di Inggris.
Tidak sampai disitu, setelah acara meet the leaders, masih ada acara yang cukup unik di
lantai dasar Fx Sudirman. Banyak booth-booth berwarna warni. Booth2 ini diisi oleh 12 Partai
Politik di Indonesia. Kampung Politik namanya. Tujuannya untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang partai politik yang ada di Indonesia. Disini kita bebas menanyakan apapun
tentang partai tersebut. Kalau kata kak Afu, "Kapanlagi liat parpol disatukan dalam satu acara dalam sebuah mall?" :D
Kembali
ke Sidang Majelis, secara keseluruhan Sidang Majelis berjalan dengan lancar.
Tidak ada konflik atau perselisihan apalagi sampai saling lempar kursi seperti
di Parlemen beneran :D Sejak hari pertama sampai hari ketiga APM terihat
antusias dan saling bekerjasama walaupun sebenarnya masing-masing memiliki
kepentingan yang berbeda-beda. Di sesi dengar pendapat, emosi sempat tersulut
saat beberapa APM di daerah timur Indonesia menyampaikan mengenai buruknya kondisi lingkungan di
daerahnya. Rasa prihatin mendengar masalah kualitas pendidikan di beberapa
daerah di Negeri ini. Pada akhirnya semua harus open minded dan berpikir
solutif memikirkan apa yang bisa kita sebagai pemuda lakukan untuk perbaikan
Negeri ini ke arah yang lebih baik.
Tempat duduk selama di Ruang Sidang |
Sidang hari ke-2 |
Selama
3 hari ikut merumuskan deklarasi memang tidak mudah. Setidaknya kami sadar
ternyata para pejabat kita yang duduk di Senayan sana menjalankan tugas yang tidak mudah. Kami APM, untuk menyelesaikan sebuah deklarasi yang komprehensif membutuhkan waktu 3 hari lamanya, bagaimana dengan anggota
DPR yang sedang merumuskan Undang Undang baru? Berapa lama waktu mereka butuhkan untuk merancang, merumuskan
sampai menetapkan menjadi UU ? Sementara kita hanya bisa mencaci dan mengkritik anggota Dewan kita. Manusia memang mudah menjudge sesuatu hal yang
belum diketahuinya :)
Waktu
berjalan di Rumah Perubahan terasa begitu cepat. Setelah melalui banyak
perdebatan baik di ruang sidang sampai di kamar tidur, koreksi mulai dari hal yang bersifat redaksi sampai substansi, akhirnya sebuah rekomendasi yang kami sebut Deklarasi pun telah selesai :’) Deklarasi yang juga akan dibacakan didepan Pemerintah terkait dihari esoknya. Deklarasi ini setidaknya yang menjelaskan posisi pemuda terhadap isu diatas dan solusi yang ditawarkan. Deklarasi ini adalah komitmen untuk langkah APM menjalankan social project di daerah masing-masing.
Sesi malam untuk perbaikan deklarasi |
Di
malam penutupan, setelah siangnya berkeliling satu demi satu ke kantor
pemerintah (MPR RI, Kemenpora, Kemendikbud) untuk membacakan hasil Deklarasi,
rangkaian acara pun ditutup di Museum Nasional dengan pemilihan Konsultasi
Regional terbaik, APM terbaik 1,2,3 -- Rekan saya APM dari NTT berhasil
menyabet gelar best delegate ini. Selamat! :) dan pengumuman apa yang harus APM lakukan setelah kegiatan ini berakhir. Setelah ini APM ditugaskan kembali ke Provinsi masing-masing untuk melakukan advokasi/public hearing atau semacam sosialiasi dengan pemuda dan pemda terkait mengenai deklarasi yang baru saja dihasilkan.
Ini
adalah langkah awal, saatnya pemuda ikut berkontribusi, menjadi garda terdepan perubahan negeri, saling berkolaborasi menciptakan perubahan :)
After sidang Majelis :) |
Nice post bro :D
BalasHapusmohon bantuannya ya :D http://fandhyachmadromadhon.blogspot.com/2014/02/mengenal-kampung-fiksi.html