Kita (Bisa) Memilih
Tahun 2014
akan menjadi tahun yang meriah buat Indonesia. Selain ada pesta sepakbola Piala
Dunia 2014 –acara 4 tahunan yang selalu ditunggu-tunggu warga di seluruh dunia,
di tahun ini juga bakalan ada pesta yang tidak kalah hebohnya: Pesta Demokrasi
Pemilu 2014. Kalau soal World Cup 2014, rasanya tidak begitu urgent dan penting untuk dibahas
mengingat timnas kita tahun ini tidak berlaga disana (memangnya pernah? :D).
Untuk itu, lebih baik kita menyiapkan diri untuk menghadapi ‘pesta’ kedua, sebuah
pesta sekaligus momentum bagi rakyat Indonesia untuk memilih siapa pemimpin
selanjutnya, yang akan menetukan wajah dan mau dibawa kemana Indonesia kedepan.
“Terus, apa keuntungan buat saya kalau ikut
pemilu?”, “Halah, ngapain urusin begituan, politik mah gak ada yang bener,
buang-buang waktu aja”, komentar pedas nan kritis seperti ini sering saya dengar dari teman-teman akhir-akhir ini, mereka skeptis, merasa seolah berpartisipasi –semisal ikut
pemilu –tidak ada gunanya. Kecurangan di pemilu-pemilu sebelumnya menjadi
penyebab ketidakpercayaan ini. Mereka boleh kita kategorikan sebagai kaum intelek muda yang kecewa. Mereka
mempunyai alasan sendiri untuk tidak memilih. Dimata mereka, proses pemilu
telah gagal melahirkan pemimpin yang sesuai dengan harapan merka, yang pro
kepentingan rakyat.
Ada juga
yang kedua, mereka yang ingin memilih tapi tidak mengetahui harus memulai
darimana. Ingin terlibat, tapi bingung
harus bagaimana, kemana, dan ke siapa. Mereka inilah yang seharusnya
menjadi objek sosialisasi oleh KPU atau Partai Politik. Politik seharusnya bisa dibuat ‘mudah’ dan ‘sederhana’ bagi anak muda.
Agar mereka benar-benar memahami dan akhirnya mau terlibat.
Kurang lebih
beberapa hari kedepan (9 april 2014), pemilu untuk Legislatif akan dimulai.
Sudahkah kita mengetahui profil caleg-caleg yang akan mewakili suara kita di
Parlemen? Saya yakin sebagian besar dari kita sudah tau, karena begitu
banyaknya poster-poster kampanye yang bertebaran disana-sini. Apakah hanya
sebatas tau saja? Dan memilih caleg yang posternya paling unik, atau slogan dan
fotonya enak dilihat? Tentu tidak, kita
mestinya mencari tau siapa orang bersih yang mencalonkan diri didaerah kita,
gali informasi lebih dalam dan putuskan! (untuk referensi, saat ini ada begitu
banyak media yang bisa kita gunakan untuk mencari informasi tentang caleg yang mencalonkan diri,
salah satunya di web orangbaik.org)
Oke, saya pengen milih, tapi sekarang saya sedang kuliah
diluar daerah dan kemungkinan tidak bisa kembali ke daerah asal untuk memilih”
Untuk kasus
diatas, saat ini tidak perlu khawatir karena sekarang ada yang namanya form A5 yang bisa dengan muda didapat,
dimana kita bisa menggunakan hak suara kita di tempat sementara dengan terlebih
dahulu mengurus pemindahan DPT. Untuk mekanisme lebih lengkapnya silakan simak gambar dibawah ini :
Sekarang
tidak ada alasan lagi untuk tidak memilih. Dikampus saya saat ini ada
begitu banyak mahasiswa perantau yang berasal dari seluruh Indonesia. Dari
sabang sampai merauke semuanya ada. Rasanya sayang sekali kalau hak suara itu
tidak digunakan. Mengetahui potensi pemilih muda Indonesia yang mencapai 44% seharusnya dapat diarahkan untuk memilih pemimpin yang sesuai
harapan rakyat.
Sampai kapan
kita akan terus apatis, terus berdiam diri. Jangan mengeluh dan menyalahkan
pemerintah jika beberapa tahun kedepan BBM terus naik, kita masih impor beras, impor cabe cabean, bawang dsb, kalau sekarang saja kita masih tidak mau peduli tentang siapa yang akan menjadi
pemimpin kita. Wajah Indonesia 5 tahun mendatang ada ditangan kita. Sekarang lah
saatnya kita menentukan arah Indonesia kedepan, Indonesia yang kita impikan
bersama, INDONESIA YANG JAYA!
#DareToChoice
#DareToChoice
Komentar
Posting Komentar