The Awakening : First TED Conference
Tanggal 24
maret kemarin adalah salah satu hari penting dalam sejarah Kota Bandung.
Peristiwa yang dikenal sebagai ‘Bandung Lautan Api’ adalah cerita heroik dari
orang Bandung pada 23 maret 1946, yang rela membakar rumahnya sendiri agar
Bandung tidak dikuasai oleh Belanda. Hanya dalam waktu kurang dari 10 jam, mereka
meninggalkan Kota dan pergi menuju daerah selatan Bandung.
Sebuah
peristiwa sangat heroik menurut saya. Saya jadi teringat ketika salah satu speaker di acara TEDx Bdg kemarin
berbicara tentang sejarah Bandung dari sudut yang berbeda. Bahwa orang asli
Bandung itu sebenarnya tidak pernah ada, karena Bandung adalah kota bentukan yang awalnya ditempati
orang-orang dari berbagai suku dan etnis, termasuk suku sunda itu sendiri. Ada juga tentang satu fakta menarik bahwa mengapa
Bandung dipilih sebagai kota tempat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika, adalah karena struktur geografi Bandung yang dikelilingi oleh banyak gunung sehingga dapat menyulitkan negara lain (yang saat itu sedang dalam masa perang dingin) untuk memata-matai konferensi ini.
Acara TEDx
Bdg kemarin adalah TEDx Talks pertama yang saya tonton secara live. Agak
terlambat memang, karena acara ini adalah acara ‘ngariung’ yang ke tujuh. Kalau
lihat video TED Talks yang pernah dibuat di Bandung sebelumnya, kang Ridwan
Kamil pernah menjadi speakers saat
acaranya di Saung Angklung Udjo, bersama pak Handry Satriago, CEO GE Indonesia.
Beruntung rasanya, bisa hadir secara langsung dan mendengarkan ide dan gagasan yang
tidak biasa dari para speakers di
acara TEDx Bdg kemarin. Salah satunya adalah Chici Lely, seorang psikolog yang
membahas tentang peristiwa
sejarah, tokoh penggerak kemerdekaan, dan tempat-tempat sejarah di Kota
Bandung, salah satunya tentang peristiwa Bandung Lautan Api seperti yang sudah
dibahas sedikit diatas.
Konsep
acaranya memang sangat sederhana, penonton yang hadir juga tidak lebih dari 50
orang, dengan tempat tidak terlalu luas. Di salah satu ruangan Coworking Spaces
di Jalan Dipatiukur Bandung, TEDx Bdg Ngariung VII yang mengangkat tema ‘The
Awakening’ berhasil menjadi sarana delivering
ideas yang memang worth spreading.
Masing-masing speaker menyampaikan
cerita-cerita mereka dengan slide presentasi visual yang tidak membosankan.
Seperti Gadis Azzahra, speaker pertama dan termuda, yang bercerita tentang
bagaimana ia memulai 'Sunday Smile Picnic', dimana ia mengajak orang-orang untuk
piknik dan bermain di public space
seperti di Hutan Kota Babakan Siliwangi (Baksil). Saat ia pertama kali menginisiasi 'Sunday Smile Picnic' ini, ia masih duduk
di bangku SMA, dan di Baksil saat itu belum se-ramai seperti sekarang. Gerakannya terus dikenal luas dan banyak band-band indie Bandung dan Jakarta yang tertarik bermain disana. Gerakan ini sempat mendapat apreasiasi oleh kang Emil, yang saat itu belum menjadi Walikota. Cool!
Sayangnya gerakan ini sudah tidak berlanjut lagi karena acara-acara serupa
sudah banyak bermunculan disana.
Speaker Selanjutnya, Rukmanul Hakim, seorang
Ilustrator founder Zodiak Gembira, ia menggambarkan kembali 12 zodiak dengan
bantuan tulisan temannya. Menurutnya, kolaborasi adalah hal yang menyenangkan
entah berhasil atau tidak. Yang penting kolaborasi nya menyenangkan dan menggembirakan! Ada juga Inez Natalia yang berkeliling dunia karena
organisasi non profitnya. Selanjutnya, speaker ke empat, bang Robin Malau, founder Musikator
yang bercerita tentang bagaimana festival musik dapat mengubah hidup seseorang.
How Music Festivals Can Change Life |
btw ini yg keberapa kali ya tedx diselenggarakan di bandung? :)
BalasHapusKalau tidak salah ini yang ke lima kang :)
Hapus