Akhirnya, Bambarano dan Matantimali
Seperti
janji di tulisan sebelumnya, bahwa saya nanti akan bercerita lebih jauh tentang
perubahan kampung halaman yang saya rasakan saat mudik terakhir agustus kemarin.
Cerita ini biarlah menjadi self-reminder yang mungkin suatu saat
dapat menjadi penghibur dikala suntuk di tempat asing. Mengingatkan bahwa banyak
tempat-tempat keren di tanah kelahiran yang sayang sekali jika selama hidup tidak
pernah berkunjung kesana. A must visit place before you die #ea
Karena kota ini memang tidak jauh dari yang
namanya pantai, ya pasti ujung-ujungnya juga bakalan mengekplor pantai. Berbekal
informasi dari postingan-postingan keren dari para instagrammer hits kota palu,
akhirnya saya dan beberapa teman (yang terobsesi dengan foto2 keren itu) memutuskan
untuk pergi berpuluh-puluh kilometer ke utara dengan cuaca panas di bulan
agustus yang menggila. Tujuan kami pertama adalah pantai Bambarano.
Pantai Bambarano- Desa Sabang
Desa sabang
disini bukan desa yang berada di ujung Indonesia itu ya, ini adalah sebuah desa tempat pantai
eksotis bernama bambarano itu berada. Kalau menurut google, kita bisa mencapai desa ini
dalam waktu 3,5 jam dari kota Palu dengan jarak kurang lebih 153 KM, walaupun
pada kenyataannya kami menghabiskan hampir 6 jam dalam perjalanan karena kebanyakan mampir di rumah teman. Menuju ke pantai ini kita akan melewati
beberapa daerah di pantai barat sulawesi, hampir sepanjang perjalanan kami disuguhi
pemandangan pantai dan rumah-rumah warga yang tinggal di
pesisir. Ternyata cukup banyak pantai-pantai
keren dan tersembunyi yang mungkin belum banyak diketahui orang, seperti saat
kami melewati daerah Enu, Labuan, Tompe. Sirenja dan masih banyak lagi.
Akses jalan
kesana cukup mudah, hanya saja tidak ada penanda arah atau papan nama yang
menunjukkan pantai ini. Jika sudah tiba didesa sabang, kec Damsol, ada baiknya
bertanya ke warga sekitar untuk menghindari tersesat di kampung orang. Peribahasa
“malu bertanya sesat dijalan” ada benarnya juga. Nah, dari jalan raya desa
sabang, kita harus melewati jalan setapak kurang lebih 15 menit untuk sampai di
pantainya. Karena memang yang tahu tempat ini masih jarang, hanya terbatas warga
sekitar desa sabang.
Menginjakkan
kaki pertama kali di Pantai ini mungkin sebagian orang akan langsung mengagumi
pasir putih nya yang halus. Di pinggir pantai banyak berdiri batu karang yang
menjorok ke laut. Perpaduan pasir putih dan air yang berwarna hijau dan biru sangat
memanjakan mata. Jika berdiri di salah satu batu karang disini, rasanya sangat menggoda
untuk meloncat dan terjun bebas ke lautan :))
Di sini,
banyak spot-spot yang pas dan cocok untuk foto ala-ala. Instagram moment, istilah kerennya. Yaitu saat dimana kita berfoto
di suatu tempat dan ingin segera mengupload dan share di sosial media. Haha. Tidak
terbantahkan lagi kalo memang Indonesia itu lengkap dengan keindahan bro!
Maafkan yang sedang kepanasan itu -_ |
Ada banyak tempat keren lain sebenarnya yang dapat kita kunjungi yang letaknya tidak terlalu jauh dari sini, seperti pantai labuana, pantai enu, danau talaga bahkan pantai kucing yang mulai hits itu. Selesai dari bambarano, beberapa hari kemudian kami mengunjungi spot paralayang matantimali, sebuah tempat yang cukup tinggi dimana kita bisa melihat kota Palu seutuhnya yang berdammpingan dengan teluk palu yang indah.
Stay tuned and to be continued...
**Jadi setelah
ini, jangan lagi mengenal kota ini sebagai kota yang selalu rusuh/konflik
(persepsi yang dibentuk media massa yang sering lebay memberitakan) tapi cobalah sendiri berkunjung
dan menikmati kedamaian, keindahan pantai2 dan tentunya keramahan warga nya :))
#VisitSulawesiTengah
Komentar
Posting Komentar