Alasan Profesionalitas
Agak berbeda dari tulisan2 di awal tahun yang biasanya bertema lebih positif, di tahun 2016 ini agak berbeda, kali ini sebuah tulisan singkat tentang kritikan untuk panitia sebuah acara kampus dimana tindakan sepele yang mereka lakukan sangat 'mengganggu' saya sebagai seorang mahasiswa yang juga pernah menyelenggarakan acara sejenis:
Sebagai kampus yang
berbasis Islam, seharusnya dapat menjadi contoh bagi lembaga-lembaga lain dalam
hal penerapan nilai-nilai Islam —bukan malah mencontohkan sebaliknya.
Rasa prihatin sekaligus kecewa, ketika sebuah himpunan mahasiswa di
sebuah universitas di Bandung yang sedang mengadakan acara di kampusnya, tidak
mengindahkan ibadah sholat isya yang saat itu masih berlangsung. Saat itu saya
menyaksikan sendiri, belum selesai raka’at terakhir –saat itu raka’at 4—dengan
mengagetkan, suara protokol/mc memanggil keatas panggung talent/artis
selanjutnya. Kemudian suara musik dari sound yang cukup keras bersahut-sahutan
dengan suara imam yang sedang menyelesaikan tahiyat akhir.
Panggung acara yang
bersebelahan dengan masjid membuat jama’ah masjid kampus ini menjadi tidak khusyu lagi. Apa salahnya menunggu sebentar
lagi ibadah isya itu berakhir dan memulai kembali acara? Kenapa harus di sebuah
kampus yang seharusnya mencontohkan dan menjaga nilai nilai Islam
sebagaimana mestinya? Ya, saat itu saya menyimpulkan dengan sederhana: karena alasan PROFESIONALITAS. Untuk sebuah EO, apalagi di kampus,
telat/molor dari rundown adalah hal yang memalukan. Hanya saja
menurut saya cara mereka ‘memotong’ raka’at akhir shalat isya demi menjaga rundown tetap berjalan sebagaimana
mestinya adalah hal yang FATAL . Maafkan saya, meski band dan talent yang kalian undang begitu bagus dan
menarik, konsep acara yang WOW tapi cara kalian yang tidak menghargai orang
lain saat sedang beribadah adalah tindakan fatal yang bagi saya sangat tidak
mencerminkan profesionalitas sebenarnya.
Maafkan saya, jika
ada pihak yang merasa tersinggung dengan tulisan ini, saya hanya mencurahkan
kekesalan saya disini. Tidak lebih dari ingin mengkritik dan semoga bisa
menjadi pelajaran. Semoga juga teman-teman yang menyelenggarakan acara di
kampus lain bisa lebih menjunjung tinggi profesionalisme tetapi tetap
menghargai adzan, atau lebih umumnya ke sesama manusia.
*Terspesial untuk tim
seperjuangan di kepanitiaan Coopfest 2, semoga acara kita sukses di tanggal
5 maret tahun ini dengan profesionalisme yang benar dan sukses menginspirasi anak muda untuk lebih mengenal Koperasi.
Komentar
Posting Komentar