Orang Paling Merugi
Beberapa hari
yang lalu, alhamdulillah sempat ikut belajar di salah satu kajian rutin yang membahas
materi tentang adab dan ilmu, yang dibawakan ustadz Nuzul Dzikri,
Lc hafidzhahullah (my favorite ustadz currently). Pembawaan dan cara penyampaian beliau yang mengena dan santun sangat mengena di hati
ini. Sering sekali rasanya seperti tertampar ketika mendengarkan
beliau membawakan materi kajian. Caranya dalam menyampaikan dengan santun namun tegas dapat memudahkan orang orang untuk membuka pikiran dan
hati untuk belajar tentang adab dan ilmu.
Dalam salah satu majelis yang masih membahas kitab tadzkiratus sami wal mutakallim fii adabil’alim wal muta'allim, beliau menjelaskan tentang beberapa poin tentang keutamaan
orang yang berilmu. Judul kajian saat itu adalah “memang beda” dimana beliau
menjelaskan bahwa tidaklah sama orang yang mengetahui (berilmu) dengan orang
yang mengetahui (tidak berilmu) dengan mengutip beberapa ayat-ayat dalam Al-Qur’an.
Seperti biasa
beliau diawal kajian beliau memberikan review tentang materi sebelumnya kepada jama’ah
yang hadir, siapa yang bisa menjawab akan mendapat hadiah. Ketika mulai masuk ke inti materi tentang keutamaan orang berilmu, beliau menjelaskan tentang perbedaan orang yang berilmu dengan yang tidak (ada enam pokok perbedaannya).
Poin pertama: orang yang berilmu dapat dengan mudah mengetahui petunjuk petunjuk untuk sampai
ke tujuan akhirnya.
Saat menjelaskan
keutamaan yang pertama ini, beliau menjelaskan tentang salah satu kisah yang dialami oleh teman beliau yang bepergian dari rumahnya di Bintaro ke Pondok Kopi untuk
menjenguk Ust. Nuzul yang sedang sakit. Diceritakan perjalanan teman beliau
tersebut yang beberapa kali salah jalan karena tidak mengerti peta ataupun
jalur jalur yang harus diambil. Bahkan, teman beliau ini sempat nyasar sampai
ke Monas! Hehehe
Bagaimana mungkin
mau ke Pondok Kopi eh malah liat monas dijalan? Cerita sederhana ini
menjelaskan kepada kita bahwa untuk mencapai tujuan dunia saja kita perlu ilmu
apalagi untuk tujuan akhirat (surga) butuh ilmu tentunya untuk sampai kesana.
Sekali lagi, poin pertama keutamaan orang
berilmu adalah mereka mengetahui jalan dan cara-cara untuk mencapai tujuannya.
Orang yang Rugi
Setelah
menjelaskan cerita perjalanan Bintaro-Pondok Kopi yang nyasar kemana-mana itu,
Ust Nuzul hafizhahullah kemudian menceritakan tentang fatalnya orang yang tidak
berilmu tapi menginginkan surga.
Kemudian beliau merujuk
kepada surat Al-Ghasyiyah dimana disini dijelaskan tentang hari akhir. Surat
yang di-syariatkan dibaca saat manusia banyak berkumpul, misalnya saat shalat
jum’at, shalat iedul fitri dan iedul adha. Di Surat Al-kahfi ayat 103-104 juga
dijelaskan siapa orang yang paling merugi.
Semoga Allah selalu memberikan kita petunjuk |
Siapakah mereka?
Mereka adalah
orang-orang yang tersesat dalam kehidupan dunia. Mereka tersesat dan salah
jalan, namun celakanya mereka merasa telah melakukan yang terbaik. Seperti dalam
surat Al-Kahfi ayat 104: “Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya
dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat
sebaik-baiknya”
Mereka bukanlah
orang yang malas-malasan, tidur-tiduran, tidak shalat, puasa, sedekah. Justru
mereka lelah dengan memperbanyak puasa, lelah dengan shalat. Sayangnya mereka
sesat, salah jalan dan beribadah tidak dengan ilmu. Naudzubillah bin dzalik.
Semoga kita dilindungi oleh Allah dari
kebodohan dan selalu memiliki semangat untuk menuntut ilmu Allah. Dan semoga
kita diampuni oleh Allah atas dosa-dosa kita dan dimudahkan sampai bulan
Ramadhan. Aaamin
*lebih lengkap mengenai kajian ini bisa didengar langsung di channel soundcloud beliau di sini
#livelife
#menujuramadhan
Komentar
Posting Komentar