Kembali Random
Baru ngeh kalau blog
ini mulai terabaikan sejak dua bulan lalu. Sepertinya mulai terbuai dengan
kesibukan yang sebenarnya itu-itu saja. Jangan sampai seperti tipikal pegawai kantoran di Jakarta
yang 9 to 5 berada di kubikel ruangan di gedung-gedung tinggi dengan pekerjaan yang sudah hapal sampai alam bawah sadar. Mereka yang mulai termakan
rutinitas tanpa karya. Sekedar mengisi kekosongan waktu atau mungkin menjadikan
pekerjaan sebagai pengalihan issue a.k.a pelarian. Yet, I was fortunate enough to
have a job that is just like ‘playing’, learning and also ‘creating impact’
as a bonus. Anyway, kenapa jadi curhat gini hahaha. Ya tak apalah sudah cukup juga
lama tidak curhat di blog.
Well, dua bulan
terakhir memang cukup banyak hal yang bisa dijadikan alasan untuk tidak menulis
lagi. Bisa aja dong menjadikan alasan ‘fokus ramadhan’ sebagai pembenaran? Ngga deng. Emang lagi susah menemukan mood yang tepat untuk memulai untuk menulis
kembali. Selalu saja ada distraction, misalnya notifikasi Instagram, whatsapp,
dan lain-lain yang bikin susah fokus. Oh, I really missed my old brain long
before internet era. I also missed my old Ayi yang biasanya ga gampang ke-distract,
yang cuek yang lengkap dengan over thinking nya. If you have the kind of cure that can bring my old Ayi back, please contact me ASAP! Hahaha
Jadi ceritanya
sekarang, kantor udah pindah ke bangunan baru, di daerah Benhil. Masih di daerah
macet, tak jauh beda dengan kantor lama di daerah sabang yang juga sama
macetnya. Dengan pindahan ini, berakhir pula hari-hari saya sebagai anak kereta
yang tiap pagi harus berebut tempat di gerbong KRL jurusan Bogor-Jakarta
Kota yang mana pagi hari subhanallah penuhnya. Sedihnya, sekarang jadi gabisa
makan nasi bebek super enak di pinggiran wahid hasyim lagi setiap malam :')
Long story short dua bulan kebelakang, dimana ada bulan spesial bulan Ramadhan. Rutinitas di bulan puasa kemarin alhamdulillah, personally lumayan ada perubahan lebih baik jika dibanding sebelumnya. Segala
puji hanya bagi Allah. Mungkin karena efek dari video series 101 ramadhan nya Ustadz
Nuzul juga ya di Youtube 😊 semoga
kedepannya lebih baik lagi dan masih diberikan kesempatan bertemu kembali dengan Ramadhan ya,
aamiin.
Nah, alhamdulilah tahun ini bisa kembali pulang kampung, bahkan dua kali perjalanan mudik karena H-2 lebaran nemenin mamah ke kampung halamannya di Toli-Toli, yang punya pantai keren-keren juga. Hampir 6 tahun tidak main kesini lagi sejak sebelum masuk kuliah. Tidak banyak perubahan, masih banyak berderet gunung yang penuh dengan pohon-pohon cengkeh dan pesisir-pesisir pantainya banyak dijajakan hasil tangkapan ikan yang melimpah. Saya sendiri menembuktikan saat mencoba ikutan memancing ke tengah laut, tidak butuh waktu lama untuk strike! Masya Allah.
Nah, alhamdulilah tahun ini bisa kembali pulang kampung, bahkan dua kali perjalanan mudik karena H-2 lebaran nemenin mamah ke kampung halamannya di Toli-Toli, yang punya pantai keren-keren juga. Hampir 6 tahun tidak main kesini lagi sejak sebelum masuk kuliah. Tidak banyak perubahan, masih banyak berderet gunung yang penuh dengan pohon-pohon cengkeh dan pesisir-pesisir pantainya banyak dijajakan hasil tangkapan ikan yang melimpah. Saya sendiri menembuktikan saat mencoba ikutan memancing ke tengah laut, tidak butuh waktu lama untuk strike! Masya Allah.
Kalau Toli-toli banyak yang tidak berubah, beda cerita dengan kota Palu, yang setiap tahun selalu ada saja yang berubah. Tahun ini misalnya, saya banyak melihat mulai
menjamurnya salah satu jaringan minimarket Alfami** bahkan sampai di kampung-kampung dimana banyak kios-kios kecil berdiri. Semoga saja ini tidak mematikan pedagang-pedagang kecil disana yang sehari hari menggantungkan
hidupnya dari warung kelontongnya itu.
-----
Saat mudik
kemarin, saya juga sempat ngobrol panjang lebar di salah satu warung kopi dengan
seorang teman. Topiknya mulai dari yang serius seperti, “kenapa bisnis di kota
Palu hitsnya hanya sebentar saja?” “contohnya bisnis warkop yang mulai pelan-pelan
menghilang”, sampai topik yang jauh lebih serius lagi: Pernikahan. Kebetulan
teman saya ini akan melangsungkan pernikahan nya tahun ini, dengan teman kampus yang mana junior saya
juga. What a small world! Pembahasan soal penikahan dan pentingnya ‘rencana’
bagi seorang laki-laki menjadi perbincangan hangat kami malam itu. Sungguh
perbincangan yang berat, tapi seru. Apalagi kalau dengar ceritanya yang mulai
meninggalkan pekerjaan yang dilarang Allah, demi menghalalkan si dia. Seolah
tidak percaya, teman saya ini benar-benar akan menikah. Like everyone who are
in their early 20s, ketika feed Instagram mulai dipenuhi teman-teman seangkatan
yang sudah halal, jadi ketakutan dengan pertanyaan, “Jadi kapan?”
#mulairandomlagi
Komentar
Posting Komentar