Sharing and Fun Educating (SAFE) #3 Komunitas Arsa Jakarta
Pengen ga sih punya amal yang
selalu dicatat dan terus mengalir meskipun raga kita sudah tidak lagi ada di dunia?
Pertanyaan ini mungkin terdengar
klise, dan mayoritas dari kita akan menjawab ya. Termasuk saya, yang berharap punya
banyak investasi yang return nya
bukan cuma di dunia tapi juga di akhirat. Ada banyak cara untuk mendapatkan
amal jariyah, kalau kita merujuk ke salah satu hadist populer tentang ini, disebutkan
ada 3 jenis amal jariyah yaitu sedekah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak
shalih yang selalu didoakan orang tuanya.
Buat yang masih single, yang
ketiga sepertinya agak sulit dicapai berhubung goal yang ketiga ini membutuhkan
kerja keras dua pihak (baca: orang tua) untuk mencetak anak yang soleh-solehah.
Jadi pilihan ketiga ini tidak bisa dilakukan sendirian 😊
Nah poin yang pertama dan kedua (sedekah
dan ilmu yang bermanfaat) saya rasa semua dari kita punya kemampuan untuk
memulai investasi ini. Karena pada dasarnya kita semua dianugerahi oleh Ar-Rahman keahlian masing-masing yang bisa kita gunakan dan bagikan untuk
orang lain.
Nah menyambung soal poin kedua
tadi (semoga nyambung), kali ini ingin sedikit share cerita dari kegiatan dari teman-teman Arsa
Jakarta baru-baru ini, yaitu Sharing and Fun Educating #3, di kampung Cijambe,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Buat yang belum tau apa itu Arsa, bisa dicek di
sini atau di sini. Sederhananya, teman-teman Arsa ini menyebarkan virus ‘kebahagiaan’
ke berbagai penjuru di Indonesia, mengajarkan nilai-nilai positif kepada
anak-anak dengan pendekatan creative education.
Tanggal 17-19 Agustus 2018,
bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia, 35 volunteer atau sebut saja “relawan kebahagiaan” ini memulai kegiatan hari pertama dengan
upacara bendera bersama adik-adik dan juga warga kp Cijambe. Baru kali ini lagi
merasakan upacara bendera, setelah sekian lama tidak menjadi siswa. Kadang lupa
bagaimana posisi yang benar saat siap atau istirahat ditempat. Sinar matahari yang panas saat itu tidak menyurutkan semangat peserta upacara yang berasal dari anak TK sampai juga para orang orang tua yang berbaris rapi memadati lapangan di pagi hari itu.
Siap komandan! |
Selesai upacara, para 'relawan kebahagiaan' kemudian memulai aksinya dengan perkenalan singkat, kemudian diikuti beberapa gimmick ice breaking bersama adik-adik SD. Siang hari itu juga ada agenda membuat karya dengan melukis tong sampah. Isu kebersihan di
desa ini cukup krusial menurut saya, sampah dengan mudah ditemukan dimana-mana,
termasuk di sungai (kali) yang mengalir membelah kampung ini. Entah saya dengar
darimana bahwa perilaku membuang sampah di kampung ini memang sudah mengakar sejak lama.
Sedih juga dengarnya.
Fast forward di hari kedua, setelah
semalam bermalam di rumah warga (kalau mau baca full story dari agenda menginap dirumah warga ini, bisa cek Instagram Arsa Jakarta, disitu ada link blog beberapa volunteer yang bercerita), hari ini full day para
relawan kebahagiaan bermain dengan adik-adik. The education part is the most significant
thing karena harus paling tidak di sesi mendongeng ini menjadi sarana untuk
berbagi ilmu yang bermanfaat. Selain kegiatan mendongeng, hari itu juga ada permainan
tradisional, menempel cita-cita, dan tentunya bazar murah meriah untuk ibu-ibu
di kp Cijambe. Momen bazar ini termasuk salah satu paling seru untuk ditonton,
ketika the power of emak-emak yang sulit untuk dibendung ketika antri. Hahaha.
Hari ketiga, seperti kegiatan
SAFE pada umumnya, disini adalah hari untuk berlomba! Hari ini juga kp Cijambe kedatangan
salah satu ustadz yang cukup dikenal, ikut berbagi bersama warga disini. Banyak
pertolongan Allah yang saya rasakan di 3 hari ini (khususnya dihari terakhir),
yang membuat saya makin jatuh cinta dengan cara Allah yang tidak kita duga-duga.
Hari terakhir ini relawan kebahagian ini terlihat banyak yang meneteskan air
mata, tanda hati yang tulus, saat memberikan motivasi dan juga salam perpisahan
dengan adik-adiknya. Ya rabb, terima kasih 😊
Toss! |
Di tiga hari kegiatan inilah yang
semoga saja bisa menjadi amal jariyah para kakak-kakak volunteer yang dengan
tulus ikhlas berbagi ‘kebahagiaan’ dengan adik-adik di kampung Cijambe. Meskipun
berinteraksi tidak lebih dari 3 hari dengan adik-adik disana, semoga saja
setiap ilmu dan nilai-nilai yang kakak-kakak berikan meskipun tidak banyak tapi
semoga saja membekas dan mereka selalu ingat sampai dewasa. Semoga itu bisa dicatat
sebagai amal jariyah yang menjadi penolong kita nantinya. Aaamin
Oh ya, kalau ada relawan kebahagian
yang bilang terima kasih dan bersyukur bisa bergabung sebagai relawan, tapi
bagi saya Arsa Jakarta lah yang bersyukur bisa menjadi kegiatan yang
kakak-kakak pilih dari berbagai macam kegiatan sosial diluar sana. Kami
beruntung dan bersyukur dipertemukan dengan relawan yang antusias, tulus berbagi
dan seru-seru. Tidak ada kata yang lebih pantas selain bersyukur kepada Allah
sudah dipertemukan dengan kakak-kakak semua.
Anyway, happy anniversary for
Arsa Jakarta yang pertama, ini kalau mau cerita bagaimana awalnya sih gak akan habis-habis,
but I’m happy to share if you ask me (asal ada kopi tuku/es kopi deh, wil share the full story behind it).
Semoga Arsa Jakarta selalu bisa jadi ‘penghubung’ orang-orang baik dan membawa social impact yang lebih luas lagi. AAMIIN.
Semoga Arsa Jakarta selalu bisa jadi ‘penghubung’ orang-orang baik dan membawa social impact yang lebih luas lagi. AAMIIN.
Thank you Relawan Kebahagiaan #3 Arsa Jakarta |
Komentar
Posting Komentar