Standar Kebaikan
After living my life for over a quarter of a decade, I often asked myself: what is actually an indicator of kindness? or goodness? I spent over years interact, discuss with many people from different backgrounds, and I found many different answers. Some people said an act will be considered as a form of kindness if it is beneficial for others. Yet, again, is it the real kindness that I am looking for?
Alhamdulillah, now I understand. Bahwa kebaikan tidak selalu hanya bermanfaat, atau membawa kebaikan kepada orang lain. Ada satu indikator penting yang perlu dipertimbangkan, terutama bagi seorang muslim, dan menjadi sangat krusial. Karena tanpa standar ini, kebaikan kita hanyalah sebatas bermanfaat di dunia, tapi bagaimana dengan hari akhir dan setelahnya? Now I understand, that we need to have a same framework, yang pertanyaan ini meskipun terdengar simple, namun harus perlu diulang-ulang setiap saat:
Apakah perbuatan/ keputusan ini baik dimata Allah?
Again,
Apakah, hal ini baik menurut Allah dan RasulNya?
Jika iya, maka lanjutkan dengan mantap. Jika masih merasa ragu, tentu ini menjadi indikator untuk di-review kembali dan mencari alternatif lain.
Menentukan sesuatu itu baik atau tidak dimata Allah tentu perlu ilmu mendasar seperti hal apa saja yang Allah sukai dan yang mana perbuatan dibenciNya. Dengan memiliki ilmu ini, kita bisa lebih wise dalam bersikap dan menentukan aktivitas kita sehari-hari.
Standar kebaikan bukanlah menurut orang-orang pintar dan cerdas, orang-orang kaya atau mereka yang memegang jabatan dan terkenal, bukan pula menurut mayoritas orang. Standar kebaikan adalah sesuatu hal yang baik menurut Allah dan RasulNya, yang juga sesuai dengan pemahaman para sahabat- radhiyallahu anhum-
May Allah give us guidance and show the clear way and ability to apply our knowledge. Aaamiin
Komentar
Posting Komentar